Jumat, 13 Januari 2017

Sungai Emas di Sayap Kunang-kunang

You would not believe your eyes, If ten million fireflies. Lit up the world as I fell asleep.

Cause they fill the open air And leave teardrops everywhere. You'd think me rude but I would just stand and stare. (Owl City - Fireflies).



Kunang-kunang. Kapan yang terakhir kali kalian melihat mahluk bercahaya ini? Sebagai catatan, tercatat ada sekitar 2.000 spesies kunang-kunang di dunia. Melihat kunang-kunang seekor saja mungkin kita senang dan kegirangan.

Bagiku sewaktu kecil, saya beranggapan kunang-kunang adalah tunggangan para mahluk gaib yang sedang mematai-matai manusia. Sayapnya bercahaya dengan warna kuning membawa kesan mistis.


Tapi pernahkah kalian mendapatkan segerombolan kunang-kunang yang melakukan formasi terbang dan berkelok diantara batang pohon dan dedaunan? Cahaya yang berpendar dari
tubuhnya yang mengandung bioluminesensi. komposisi dari oksigen, kalsium, magnesium dan zat kimia alami bernama luciferin.


Gerombolan kunang-kunang itu terbang serendah dada orang dewasa, membentuk aliran warna emas di udara. Sungai emas di udara kata imajinasi liarku.

Imajinasiku itu malah tercipta dibelahan dunia lain. di pegunungan Great Smoky Mountains National Park, Amerika Serikat (AS). Mereka bergerombol, berpendar bersama-sama dan mematikan cahayanya secara serentak.







Hayo! Jangan Takut laporkan Kekerasan di Sekolah

Para siswa diimbau untuk tidak takut melaporkan dugaan atau potensi terjadinya kekerasan di sekolah. Dengan demikian, kejadian seperti penganiayaan hingga menimbulkan kematian di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara yang menimpa salah seorang tarunanya, Amirullah Adityas Putra, 18, tidak kembali terulang di masa depan.

Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Haris Semendawai mengatakan, pihaknya berharap para siswa, tidak hanya dalam kasus penganiayaan di STIP saja, jika ada yang mengetahui apalagi melihat adanya potensi maupun aksi kekerasan di sekolah, untuk tidak sungkan apalagi takut melaporkannya kepada pihak sekolah atau aparat hukum.


Bila potensi kekerasan bisa dilaporkan lebih awal, menurut dia, tentunya kejadian yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa dapat dicegah. “Kejadian kekerasan di lingkungan sekolah sudah berulang kali terjadi. Selain diperlukan kepekaan dari tenaga pendidik, bagi para siswa juga diminta tidak takut melaporkan potensi kekerasan di sekolahnya,” ujar Semendawai dalam keterangannya, Jumat (13/1/2017).

Terkait kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian Amirullah di STIP Jakarta Utara, Semendawai meminta para siswa atau siapapun yang memiliki informasi terkait kejadian ini, harus berani memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. Kepada pihak sekolah juga diminta tidak menutupi kasus dan membuka akses bagi aparat kepolisian untuk melakukan pengusutan.

Masih kata Semendawai, pihak kepolisian tentu sudah mengantongi beberapa saksi dalam kasus ini, yang kemungkinan juga taruna di STIP. Kepada para saksi diharapkan tidak sampai terjadi intimidasi kepada dari pihak manapun. Karena hak-hak saksi dilindungi undang-undang. Apalagi, dalam kasus ini, para saksi masih terkategori anak-anak.

Semendawai juga mengapresiasi Menteri Perhubungan yang sudah turun langsung melihat kejadian ini dan menyerukan akan melindungi dan merahasiakan identitas para saksi. Dengan demikian diharapkan kasus penganiayaan berujung kematian ini bisa segera terungkap. “LPSK berharap hak-hak saksi dapat diperhatikan,” katanya.

Sesuai UU Perlindungan Saksi dan Korban, saksi berhak mendapatkan perlindungan dan identitasnya dilindungi. Pihak sekolah juga harus mampu menjamin keamanan dan kelangsungan mereka dalam menempuh pendidikan di STIP. “Jangan sampai ada pihak  tertentu yang mengintervensi mereka agar tidak bersaksi dengan ancaman tidak bisa melanjutkan pendidikan,” ujar dia.

Seperti diberitakan di media, seorang siswa tingkat satu di STIP, Jakarta Utara, Amirulloh Adityas Putra, 18, meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh empat seniornya di dalam asrama, Selasa, 10 Januari 2017. Polisi telah menetapkan sejumlah tersangka dan memeriksa beberapa saksi untuk mengungkap kasus ini.

Pemerintah Ingin Tetap Ada Presedential Threshold

Beberapa partai politik menyetujui wacana presedential threshold menjadi 0 persen. Pemerintah menegaskan tetap pada kebijakan semula dengan ambang batas pada perolehan 20 persen di parlemen dan 25 persen di suara nasional.



"Soal Pemilu, seperti Anda katakan tadi, pemerintah tetap pada posisi seperti sekarang," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2017).

JK mengatakan alasan pemerintah mendukung usulan ambang batas yang bersyarat karena menginginkan setiap calon presiden mendapatkan dukungan yang nyata. Dukungan nyata itu tergambar dari hasil perolehan suara.

Usulan ambang batas sebesar 0 persen dianggap JK akan menyulitkan Pemilu. JK menyebut beberapa partai yang memporoleh suara kecil ingin ambang batas menjadi hilang.

"Tapi kita butuh semua pihak Pemilu yang berkualitas sehingga harus ada batasan-batasan itu. Tapi ini pembahasan DPR, tentu kita tunggu DPR," ucapnya.

Photo: Ari Saputra (detikcom)

Real Madrid Catat 40 Pertandingan Tanpa Kalah

Hasil imbang 3-3 saat melawan Sevilla dalam leg kedua babak 16 besar Copa del Rey mengantarkan Real Madrid masuk ke babak perempatfinal. Hasil itu pertandingan itu juga membuat Real Madrid menjadi klub yang memiliki rekor tak terkalahkan selama 40 pertandingan.

Pertandingan leg kedua Copa del Rey dihelat Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, pada Jumat (13/1) dini hari tadi. Real Madrid menang dengan agregat 6-3. Rekor tak terkalahkan ini sebelumnya dipegang oleh Barcelona dalam 39 pertandingan.



Dari 40 pertandingan yang dilakoni oleh asuhan Zidane tersebut, Real Madrid mencatat 30 kali kemenangan dan 10 hasil imbang.  Gol Karim Banzema pada menit ke-93 yang menyamakan kedudukan menjadi 3-3 menyelamatkan Real Madrid dari kekalahan.

Real Madrid bertandang ke markas Sevilla dengan mengantongi kemenangan pada leg pertama 0-3. 10 Menit pertama usai pluit babak pertama dibunyikan, Sevilla telah unggul 1-0 setelah Danilo melakukan gol bunuh diri.

Marco Asensio yang melakukan gebrakan dengan permainan individunya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-48 yang mengubah papan skor menjadi 1-1.

Lima menit setelah gol Asensio, barisan penyerang Sevilla yang dikomandoi Stevan Jovetic membuat suporter Sevilla bergemuruh. Jovetic meneruskan umpan silang Sergio Escudero dari sisi kiri lapangan.



Harapan Sevilla semakin terbuka lebar pada menit ke-77, saat Vicente Iborra kembali memperlebar keunggulan.

Di menit-83, Real Madrid memperkecil jarak keunggulan menjadi 3-2 lewat penalti Sergio Ramos. Gol Karim Banzema di injury Time memupuskan harapan publik Sevilla. Skor berakhir dengan skor 3-3.

#sports

Kamis, 12 Januari 2017

Ini Urutan Peristiwa Langit di 2017

Setiap tahun, kita bisa menikmati banyak sekali peristiwa astronomi. Semuanya menarik, meski untuk itu dibutuhkan lokasi yang bebas polusi cahaya. Wilayah perkotaan masih memungkinkan untuk pengamatan obyek-obyek terang.

Di sepanjang tahun 2017, kita bisa mengamati hujan meteor tahunan yang selalu hadir kala Bumi melintasi wilayah yang dipenuhi sisa debu komet atau gerhana bulan yang bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Untuk gerhana Matahari, tahun ini Indonesia tidak berkesempatan untuk melihat fenomena tersebut.

Gerhana

Musim gerhana 2017 akan dimulai dengan Gerhana Bulan Penumbra dan Gerhana Matahari Cincin yang terjadi pada tanggal 11 dan 26 Februari 2017. Tahun ini, musim gerhana hanya diisi oleh 4 gerhana yang terdiri dari 2 gerhana Matahari dan 2 gerhana Bulan. Musim kedua gerhana di tahun 2017 akan terjadi bulan Agustus 2017 pada tanggal 7 dan 21 Agustus 2017. Pada tanggal 7 Agustus 2017, masyarakat Indonesia berkesempatan menikmati gerhana bulan sebagian dan pada tanggal 21 Agustus 2017 giliran masyarakat AMerika Serikat yang bisa menikmati gerhana Matahari total.

11 Februari – Gerhana Bulan Penumbra

GBP 11 Februari jadi pembukan untuk musim gerhana tahun 2017. Berbeda dari gerhana bulan total maupun gerhana bulan sebagian, Bulan tidak akan menghilang di langit malam. Bahkan tidak mudah untuk bisa mengetahui apakah Bulan sedang berada dalam kondisi Gerhana ataukah hanya Bulan Purnama biasa. Saat gerhana bulan penumbra, Bulan hanya tampak berubah sedikit gelap, atau berkurang kecerlangannya.

Ketika Gerhana Bulan Penumbra, Bulan akan masuk dalam kerucut penumbra Bumi, dan tetap menerima sebagian cahaya Matahari untuk dipantulkan. Untuk Gerhana Bulan Penumbra 11 Februari 2017, sebagian masyarakat Indonesia bisa mengamati gerhana ini. Atau lebih tepatnya masyarakat yang berada di Sumatera, sebagian Jawa, dan sebagian kecil Kalimantan. Itupun hanya sesaat, karena gerhana dimulai ketika Bulan akan terbenam dan fajar menyingsing.

26 Februari – Gerhana Matahari Cincin

Cincin api Matahari akan menghiasi langit dan membuat takjub semua orang yang melihatnya. Gerhana Matahari Cincin akan mengawali gerhana matahari di tahun 2017. Proses terjadinya gerhana matahari cincin sama saja dengan gerhana matahari total. Bedanya, Bulan sedang berada pada posisi yang jauh dari Bumi maka tidak seluruh piringan Bulan menutupi piringan Matahari. Karena itulah, piringan Bulan tampak lebih kecil dari piringan Matahari sehingga memberi bentuk cincin atau mungkin donat buat kita yang melihatnya.

Gerhana Matahari Cincin ini akan melintasi Amerika Selatan, Samudera Atlantik, Afrika dan Antartika. Jejak cincinnya bisa dinikmati dari area Samudera Pasifik, Chile, Argentina, Samudera Atlantik dan Afrika. .

7 Agustus – Gerhana Bulan Sebagian

Saat Gerhana Bulan Sebagian, sebagian piringan Bulan akan berada dalam umbra Bumi dan sebagian lagi berada di area penumbra. Bagian Bulan yang berada di umbra Bumi, tidak akan dapat menerima cahaya Matahari sedangkan sebagian lainnya di penumbra masih bisa menerima sebagian cahaya Matahari. Karena itu, pengamat bisa melihat sebagian Bulan menghilang dan sebagian lainnya agak redup. Untuk gerhana bulan sebagian 7 Agustus 2017, seluruh masyarakat Indonesia bisa melihat seluruh proses gerhana.

21 Agustus — Gerhana Matahari Total

Bukti bahwa Gerhana Matahari Total bukan sesuatu yang sangat langka. Tahun 2017, GMT terjadi pada tanggal 21 Agustus 2017. Hanya saja, bukan melewati Indonesia. Gerhana Matahari Total 2017 akan melintasi seluruh wilayah Amerika Serikat dan sebagian wilayah Amerika Selatan. Jalur totalitas gerhana akan melintas dari Pasifik Utara, Amerika Serikat dan Atlantik Selatan.

Oposisi & Konjungsi

2 Maret — Konjungsi Neptunus

Neptunus berada pada jarak terjauhnya dari Bumi dan berada pada sisi berlawanan dari Bumi dan Matahari akan berada di antara Neptunus dan Bumi. Dari sudut pandang pengamat di Bumi, Saturnus akan tampak sangat dekat dengan Matahari dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi.

8 April – Oposisi Jupiter

Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter sepanjang malam beserta satelit-satelit Galilean pengiringnya.

14 April — Konjungsi Uranus

Uranus akan berada pada posisi terjauh dari Bumi dan Matahari ada di antara kedua planet ini. Akibatnya, pengamat di Bumi tidak akan bisa melihat planet cincin yang menggelinding tersebut, karena jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari.

15 Juni – Oposisi Saturnus

Planet yang cincinnya tampak indah itu akan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi tanggal 15 Juni. Jadi jangan lewatkan! Saturnus akan tampak lebih terang dibanding waktu lainnya dan akan dapat dinikmati kehadirannya sepanjang malam. Gunakan teleskop dan kameramu untuk memotret planet cincin ini.

27 Juli — Konjungsi Mars

Setelah tahun 2016, Mars berada pada titik terdekatnya dari Bumi, maka tahun 2017 Mars akan berada di titik terjauh dari Bumi. Mars tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi karena akan tampak dekat dengan matahari di langit siang.

5 September – Oposisi Neptunus

Tidak mudah untuk mengamati planet es biru ini. Tanggal 5 September menandai posisi terdekatnya dengan Bumi. Meskipun demikian, Neptunus tetap hanya obyek titik biru di teleskop anda.

20 Oktober – Oposisi Uranus

Setelah Mars, Jupiter, Saturnus dan Neptunus berada pada posisi terdekatnya dari Bumi, kini giliran Uranus, si planet es raksasa lainnya untuk berada dekat dengan Bumi. Planet yang bergerak menggelinding ini akan tampak unik sebagai titik warna biru kehijauan di teleskop.

27 Oktober — Konjungsi Mars

Setelah tahun 2016, Mars berada pada titik terdekatnya dari Bumi, maka tahun 2017 Mars akan berada di titik terjauh dari Bumi. Mars tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi karena akan tampak dekat dengan matahari di langit siang.

22 Desember — Konjungsi Saturnus

Saturnus berada pada jarak terjauhnya dari Bumi. Saat konjungsi dengan Matahari, Saturnus akan berada pada sisi berlawanan dari Bumi dengan Matahari ada di antara keduanya. Dari sudut pandang pengamat di Bumi, Saturnus akan tampak sangat dekat dengan Matahari sehingga tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Jika Saturnus bisa diamati, maka planet cincin ini akan tampak kecil dan redup.

Ekuinoks & Solatice

20 Maret – Ekuinoks

Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. Di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur.



Vernal Ekuinoks akan terjadi tanggal 20 Maret pukul: 17:29 WIB

21 Juni – Solstice (Summer Solstice – Belahan Utara;Winter Solstice – Belahan Selatan)

Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang.

Titik balik musim panas akan terjadi tanggal 21 Juni pukul: 11:25 WIB

23 September – Ekuinoks

Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 23 September merupakan Ekuinoks Musim Gugur atau titik balik musim gugur yang menandai awal musim gugur. Sebaliknya di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan September merupakan vernal ekuinoks atau ekuinoks musim semi yang menandai awal musim semi.

Autumnal Ekuinoks akan terjadi tanggal 23 September pukul: 03:02 WIB

21 Desember – Solstice (Winter Solstice – Belahan Utara;Summer Solstice – Belahan Selatan)

Titik balik musim dingin bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim panas bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan siang terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah malam terpanjang.

Titik balik musim dingin akan terjadi tanggal 21 Desember pukul: 23:29 WIB

Hujan Meteor

4 Januari – Hujan Meteor Quadrantid

Tahun 2017 akan diawali oleh pertunjukkan hujan meteor Quadrantid di langit dari tanggal 28 Desember – 12 Januari. Puncak hujan meteor Quadrantid akan berlangsung tanggal 3 Januari 2017 pukul 22:00 WIB. Hujan meteor Quadrandtid tampak muncul dari rasi Bootes yang terbit pukul 03:00 WIB di arah timur laut. Saat malam puncak pengamat bisa menikmati setidaknya 120 meteor per jam. Akan tetapi, bagi pengamat di belahan Bumi Selatan, hujan meteor Quadrantid tidak sebaik pengamat di Utara dan banyaknya meteor yang bisa dinikmati juga lebih sedikit.

22 April – Hujan Meteor Lyrid

Hujan meteor yang berasal dari debu ekor komet Thatcher C/1861 G1 akan mencapai puncak tanggal 22 April. Hujan meteor Lyrid bisa dinikmati setelah rasi Lyra yang jadi arah datangnya, terbit pukul 23:00 WIB. Bulan sabit kuartir terakhir baru terbit pukul 01:50 WIB masih cukup nyaman untuk pengamatan. Saat puncak, pengamat hanya bisa melihat 18 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 48,8 km/detik.

6 Mei – Hujan Meteor Eta Aquariid

Dimulai tanggal 19 Maret – 28 April, hujan meteor Eta Aquariid akan mencapai puncak tanggal 6 April pukul 03.00 dini hari. Hujan meteor yang berasal dari sisa komet Halley dan tampak dari rasi Aquarius tersebut bisa diamati mulai tengah malam sampai jelang fajar. Bulan sabit yang baru saja melewati fase seperempat awal, terbenam pukul 02:08 WIB bertepatan dengan rasi Aquarius yang semakin tinggi dari horison. Jadi pengamat bisa menikmati hujan meteor Eta Aquariid tanpa gangguan cahaya Bulan. Di malam puncak, pengamat bisa melihat 10-30 meteor / jam dengan kecepatan 66,9 km/detik.

30 Juli – Alpha Capricornid

Hujan meteor alpha capricornid berlangsung dari 3 Juli sampai 15 Agustus dan akan tampak datang dari arah rasi Capricorn. Puncak hujan meteor Capricornid akan terjadi tanggal 29 – 30 Juli dengan 5 meteor per jam. Akan tetapi, biasanya ada bola api yang terbentuk dan melintas di langit malam. Rasi Capricorn sudah terbit sejak Matahari terbenam dan pengamat bisa menikmati hujan meteor alpha Capricornid sepanjang malam sampai fajar menyingsing. Mulai tengah malam, cahaya Bulan seperempat awal tidak akan mengganggu karena Bulan sudah terbenam tengah malam.

30 Juli – Hujan Meteor Delta Aquariid Selatan

Hujan meteor Delta Aquariid dimulai tanggal 12 Juli — 23 Agustus dan mencapai puncak dengan lintasan 16 meteor per jam pada tanggal 30 Juli. Hujan meteor yang akan tampak dari rasi Aquarius ini berasal dari sisa debu komet Marsden and Kracht. Rasi Aquarius akan terbit jam 20:00 WIB, dan pengamatan bisa dilakukan sampai jelang fajar. Mulai tengah malam, cahaya Bulan seperempat awal tidak akan mengganggu karena Bulan sudah terbenam tengah malam.

12 Agustus – Hujan Meteor Perseid

Dimulai tanggal 17 Juli – 24 Agustus, hujan meteor Perseid yang berasal dari debu komet Swift-Tuttle tersebut akan mencapai puncak tanggal 12 Agustus. Di malam puncak diperkirakan 100 —150 meteor akan melintas setiap jam dan tampak datang dari rasi Perseus.

Rasi Perseus baru akan terbit setelah lewat tengah malam yakni pukul 01:00 WIB. Bulan cembung masih cukup terang di langit malam. Bulan terbit pukul 21:42 dan akan jadi sumber polusi cahaya alami bagi pengamat, meskipun tidak seterang Bulan Purnama.

10 Oktober – Hujan Meteor Taurid Selatan

Hujan meteor Taurid berasal dari butiran debu Asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke, berlangsung sejak 10 September – 20 November dan tidak pernah menghasilkan lebih dari 5 meteor per jam. Menariknya, hujan meteor taurid ini kaya dengan fireball aka bola api. Puncak hujan meteor yang tampak datang dari rasi Taurus berlangsung tanggal 10 Oktober, hanya dengan 5 meteor per jam yang lajunya hanya 28 km/detik. Hujan meter Taurid bisa diamati setelah rasi Taurus terbit pada pukul 21:00 WIB sampai jelang dini hari. Akan tetapi, Bulan yang sedang menuju fase seperempat awal baru terbit pukul 22:11 WIB, dan cahayanya masih cukup terang.

21 Oktober – Hujan Meteor Orionid

Hujan meteor Orionid yang berasal dari sisa debu komet Halley akan menyambangi kita di bulan Oktober. Tepatnya dari 2 Oktober sampai 7 November. Sesuai namanya, hujan meteor Orionid akan tampak datang dari rasi Orion si Pemburu dan mencapai puncak pada tanggal 21 Oktober. Saat malam puncak, pengamat bisa menikmati 25 meteor per jam yang melaju dengan kecepatan 66 km/detik. Rasi Orion akan terbit setelah pukul 21:00 WIB dan Bulan sudah terbenam sejak pukul 19:02 WIB. Artinya, tidak ada cahaya Bulan yang menghalangi perburuan hujan meteor Orionid.

12 November – Hujan Meteor Taurid Utara

Hujan meteor Taurid Utara juga tampak datang dari rasi Taurus dan dimulai dari tanggal 20 Oktober – 10 Desember dengan puncak pada tanggal 12 November. Saat malam puncak, Hujan Meteor Taurid Utara akan menghiasi langit dengan 5 meteor per jam dengan laju 29 km/jam. Rasi Taurus terbit setelah Matahari terbenam. Sejak Matahari terbenam sampai tengah malam, tidak akan ada cahaya Bulan yang mengganggu. Bulan seperempat akhir terbit tengah malam. Perpaduan hujan meteor Taurid Utara dan Selatan yang masih berlangsung di akhir Oktober dan awal November menjadi atraksi menarik di langit. Apalagi dengan kehadiran fireball.

17 November – Hujan Meteor Leonid

Dulu hujan meteor Leonid pernah tampak luar biasa dengan badai meteornya, akan tetapi untuk saat ini hujan meteor Leonid hanya menyisakan 15 meteor per jam saat puncak. Setiap tahun, hujan meteor Leonid berlangsung dari tanggal 6 – 30 November dan puncak hujan meteor pada tanggal 17 November. Hujan meteor Leonid berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle dan akan tampak dari rasi Leo si singa. Rasi Leo terbit tengah malam dan Bulan sedang menuju fase Bulan Baru. Bulan sabit tipis terbit pukul 04:25 WIB dan pengamat masih tetap bisa menikmati hujan meteor Leonid sampai fajar menyingsing. Meteor yang melintas akan bergerak dengan kecepatan 77 km/detik.

14 Desember – Hujan Meteor Geminid

Di penghujung tahun 2017, hujan meteor Geminid kembali menjadi tontonan menarik dengan 120 meteor per jam saat puncak. Hujan meteor yang tampak datang dari rasi kembar Gemini ini berlangsung dari tanggal 4 — 17 Desember dan puncaknya akan terjadi tanggal 14 Desember. Hujan meteor Geminid yang melaju dengan kecepatan 35 km/detik, bisa dinikmati kehadirannya setelah rasi Gemini terbit antara pukul 20.00 – 21:00 WIB. Bulan sabit yang sedang menuju fase bulan baru terbit pukul 02:25 WIB dan tidak akan banyak mengganggu pengamatan. Waktu terbaik untuk pengamatan bisa dilakukan setelah pukul 22:00 WIB saat rasi Gemini sudah cukup tinggi.

Sumber: http://nationalgeographic.co.id/
(Avivah Yamani/langitselatan.com)

Asteorid Sebesar Bangunan 10 Lantai Dekati Bumi

Sebuah asteroid sebesar bangunan sepuluh lantai telah melewati Bumi dengan lintasan sejauh setengah dari jarak Bumi dan bulan. Asteroid itu, dijuluki 2017 AG13. Asteroid itu baru terdeteksi Sabtu, 7 Januari 2017, oleh Catalina Sky Survey dari University of Arizona, atau 24 jam sebelum peristiwa itu.

Asteroid ini sepanjang antara 50 dan 111 kaki (15-34 meter), dan ketika melewati Bumi, 2017 AG3 bergerak dengan kecepatan 9,9 mil per detik atau 16 kilometer per detik.

Objek dekat Bumi (NEO) itu melintas dalam jarak sekitar setengah jarak bulan ke Bumi, menurut Slooh. “Asteroid ini bergerak sangat cepat, sangat dekat dengan kita," kata Eric Feldman, seorang astronom di Slooh, saat siaran langsung soal asteroid itu pada 9 Januari 2017.

“Asteroid ini memiliki orbit yang sangat elips. Ia melintasi orbit dua planet, Venus dan Bumi,” kata Feldman menambahkan.



Siaran Slooh mengatakan 2017 AG3 kira-kira seukuran dengan asteroid yang menghantam Chelyabinsk, Rusia, pada 2013. Oleh karena itu, jika asteroid tersebut menghantam Bumi, efeknya diperkirakan akan serupa. 

Sebuah meteor berukuran 56 kaki (17 meter) yang menghantam Chelyabinsk, Rusia, pada 2013, melukai lebih dari 1.000 orang dan datang tanpa peringatan. Perlintasan berikutnya dari asteroid tersebut yang berdekatan dengan Bumi diperkirakan pada 28 Desember 2017.

"Ini bukan peristiwa yang tidak biasa,” kata Mark Sykes, direktur dan CEO dari Planetary Science Institute, kepada Business Insider dalam sebuah e-mail.

Sekitar 38 lebih asteroid dengan perlintasan dekat Bumi seperti asteroid 2017 AG3, diperkirakan berlangsung dalam Januari saja, menurut NASA.

Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah mencoba untuk mencari cara untuk menghadapi ancaman asteroid, yang bisa menghantam Bumi dengan sedikit peringatan atau tanpa peringatan.

Saat ini Gedung Putih telah merilis dokumen resmi yang menjelaskan sebuah rencana jika sebuah meteor atau asteroid menuju Bumi, dan dengan kondisi ini, menunjukkan kita kurang siap.

Dokumen Gedung Putih itu berjudul 'National Near-Earth Object Preparedness Strategy'.

#sciences #teknologi #news

Sumber: Tempo.co

Solo Traveling Akan Jadi Tren Tahun 2017, Ini Alasannya

Solo traveling alias traveling sendirian diprediksi akan digandrungi pada tahun 2017 ini. Mengapa bisa begitu?


Mungkin banyak traveler berpendapat, lebih enak traveling bareng teman-teman. Alasannya lebih ramai dan seru, serta dapat memangkas segala macam biaya selama perjalanan. Namun untuk tahun 2017, solo traveling tampaknya lebih banyak digemari.

Suatu situs perjalanan bernama Book Yoga Retreats seperti dilihat detikTravel, Kamis (12/1/2017) menebar survei ke 300 traveler secara acak dari berbagai negara. Hasilnya adalah sebanyak 51 persen traveler akan memilih solo traveling.

Paling banyak traveler yang memilih solo traveling berasal dari 3 negara yakni Jerman, Inggris dan Kanada. Para solo traveler pun punya alasan masing-masing. Kebanyakan mereka menjawab, ingin mengeksplor destinasi baru.

Terkait hal itu soal destinasi baru, tentu kembali ke selera masing-masing. Mungkin banyak yang sulit mencari teman yang satu visi dan pikiran dalam memilih destinasi baru. Yang suka pantai maunya ke pantai, yang suka gunung maunya ke gunung. Maka dari itu, untuk lebih nyaman dan memuaskan hasrat traveling ke destinasi baru maka dipilihlah solo traveling.

Alasan kedua adalah ingin mendapat pengalaman baru. Traveling sendirian tidaklah mudah. Persiapan harus matang dan harus teliti menghitung biaya selama perjalanan. Satu lagi, harus lebih mudah bergaul untuk mendapat banyak teman baru

Soal persiapan, membaca ulasan dari internet atau website-website traveling. Inilah langkah awal yang dilakukan para solo traveling menjadi hal paling utama. Sebab kini, tak sulit untuk mencari ulasan suatu tempat. Melalui media sosial salah satunya, jika ada destinasi baru maka akan diunggah ke media sosial dan orang-orang yang melihat akan memberi komentar sekaligus berbagi cerita.

Traveling sendirian, siapa takut!

Sumber; Detiktravel